Kamis, 12 Agustus 2010

Perawat Bukan Pembantu Dokter


Perawat bukan pembantu dokter. Memang tidak ada yang secara terang-terangan mengatakan bahwa perawat adalah pembantu atau asisten dokter, tetapi kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pekerjaan perawat membuat sebagian besar masyarakat masih merasa bahwa perawat adalah pekerjaan yang tugasnya membantu dokter sebagai bawahan atau asisten.

Menurut saya, perawat bukanlah pembantu dokter. Memang, disiplin ilmu dokter dan perawat hampir mirip, tentunya berbeda di bagian pendalaman ilmunya. Dokter tentu lebih mendalami ilmu-ilmu kesehatan secara menyeluruh, tetapi perawat memiliki sesuatu yang tidak dimiliki seorang dokter yaitu pengetahuan tentang cara memperlakukan pasien dan meninjau pasien lengkap dengan peninjauan dari segi psikologisnya.

Tentunya masih banyak orang yang belum mengatahui hal-hal di atas. Saya mengalami sendiri mendengarkan orang-orang yang meremehkan pekerjaan perawat. Sebagai contohnya teman saya yang mengetahui tentang di mana saya akan melanjutkan kuliah segera merespon dengan nada heran.
“Kalo Cuma jadi perawat ngapain belajar lama-lama sampai 5 tahun segala. Perawat sih ga usah belajar juga udah bisa.”

Jujur, saya sangat sakit hati mendengar hal ini dari mulut teman dekat saya. Belum lagi ada beberapa orang lagi yang langsung berkata “perawat? Ntar jadi asistennya dokter dong?” ketika saya kemukakan tentang program studi yang saya ambil. Betapa masih kurangnya nama perawat di mata banyak orang.

Mungkin ini terjadi karena banyaknya perawat yang tidak profesional bahkan di rumah sakit yang sudah besar sekalipun. Perawat hanya menuruti apa yang dikatakan dokter tanpa meninjau ulang semua itu dengan ilmu yang ia punya. Perawat seperti ini berpikiran bahwa bila dokter yang sudah berkata, maka itu semua pasti benar. Padahal perawat dan dokter seharusnya menjadi partner dan mitra kerja daripada terlihat seperti bawahan dan atasan.

Perawat yang meninjau ulang dan sering melakukan sharing dengan dokter adalah cirri-ciri perawat profesional. Perawat tidak hanya mengikuti dokter dari belakang, menjawab pertanyaan dokter bila dokter bertanya tentang kondisi pasien, dan langsung melaksanakan perintah ketika diminta. Perawat seperti ini tidak bersifat kritis. Dia hanya melakukan sesuatu yang sama setiap harinya tanpa ada proses pembelajaran dan perbaikan diri.

Saya harap ke depannya perawat sadar agar selalu berpikiran kritis untuk kelancaran penyembuhan pasien. Bila perawat berperilaku seperti seorang profesional, maka banyak pihak akan diuntungkan. Perawat yang bersifat profesional antara lain adalah perawat yang berpikiran kritis, steril/bersih, ramah, mengevaluasi diri setiap harinya dan terus belajar, perhatian serta mempunyai rasa enpati yang besar, disiplin, dan yang pasti murah senyum. Saya harap setiap orang berprofesi perawat sadar untuk merubah mulai dari diri sendiri untuk kemajuan dan perbaikan nama perawat di mata masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;