Perawat bukan pembantu dokter. Memang tidak ada yang secara terang-terangan mengatakan bahwa perawat adalah pembantu atau asisten dokter, tetapi kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pekerjaan perawat membuat sebagian besar masyarakat masih merasa bahwa perawat adalah pekerjaan yang tugasnya membantu dokter sebagai bawahan atau asisten.
Menurut saya, perawat bukanlah pembantu dokter.
Memang, disiplin ilmu dokter dan perawat hampir mirip, tentunya berbeda
di bagian pendalaman ilmunya. Dokter tentu lebih mendalami ilmu-ilmu
kesehatan secara menyeluruh, tetapi perawat memiliki sesuatu yang tidak
dimiliki seorang dokter yaitu pengetahuan tentang cara memperlakukan
pasien dan meninjau pasien lengkap dengan peninjauan dari segi
psikologisnya.
Tentunya masih banyak orang yang belum mengatahui
hal-hal di atas. Saya mengalami sendiri mendengarkan orang-orang yang
meremehkan pekerjaan perawat. Sebagai contohnya teman saya yang
mengetahui tentang di mana saya akan melanjutkan kuliah segera merespon
dengan nada heran.
“Kalo Cuma jadi perawat ngapain belajar lama-lama sampai 5 tahun segala. Perawat sih ga usah belajar juga udah bisa.”
Jujur, saya sangat sakit hati mendengar hal ini
dari mulut teman dekat saya. Belum lagi ada beberapa orang lagi yang
langsung berkata “perawat? Ntar jadi asistennya dokter dong?” ketika
saya kemukakan tentang program studi yang saya ambil. Betapa masih
kurangnya nama perawat di mata banyak orang.
Mungkin ini terjadi karena banyaknya perawat yang
tidak profesional bahkan di rumah sakit yang sudah besar sekalipun.
Perawat hanya menuruti apa yang dikatakan dokter tanpa meninjau ulang
semua itu dengan ilmu yang ia punya. Perawat seperti ini berpikiran
bahwa bila dokter yang sudah berkata, maka itu semua pasti benar.
Padahal perawat dan dokter seharusnya menjadi partner dan mitra kerja
daripada terlihat seperti bawahan dan atasan.
Perawat yang meninjau ulang dan sering melakukan sharing dengan
dokter adalah cirri-ciri perawat profesional. Perawat tidak hanya
mengikuti dokter dari belakang, menjawab pertanyaan dokter bila dokter
bertanya tentang kondisi pasien, dan langsung melaksanakan perintah
ketika diminta. Perawat seperti ini tidak bersifat kritis. Dia hanya
melakukan sesuatu yang sama setiap harinya tanpa ada proses pembelajaran
dan perbaikan diri.
Saya harap ke depannya perawat sadar agar selalu
berpikiran kritis untuk kelancaran penyembuhan pasien. Bila perawat
berperilaku seperti seorang profesional, maka banyak pihak akan
diuntungkan. Perawat yang bersifat profesional antara lain adalah
perawat yang berpikiran kritis, steril/bersih, ramah, mengevaluasi diri
setiap harinya dan terus belajar, perhatian serta mempunyai rasa enpati
yang besar, disiplin, dan yang pasti murah senyum. Saya harap setiap
orang berprofesi perawat sadar untuk merubah mulai dari diri sendiri
untuk kemajuan dan perbaikan nama perawat di mata masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar