Jumat, 27 November 2009

Selamatkan Bumi Kita !


Aku sudah melihat banyak hal di bumi satu-satunya yang kita miliki ini. Begitu banyak hal indah menakjubkan di dalamnya. Air terjun dan pegunungan, kolam termal yang dikelilingi es dan salju sejauh mata memandang. Pantai-pantai cantik dengan pasir seputih gula. Padang-padang rumput penuh bunga liar. Tempat-tempat laut memecah ombak di dinding tebing, seperti yang terjadi selama ratusan ribu tahun.

Aku juga pernah melihat kota beton yang hampir tidak punya petak hijau. Dan sungai-sungai yang permukaannya berpelangi indah tapi berasal dari lapisan tumpahan minyak di hulu. Baru-baru ini, ada yang mengalami gempa dan tsunami terburuk yang pernah dicatat sejarah. Menjadi jauh lebih buruk karena perubahan iklim yang besar di sseluruh dunia yang diakibatkan oleh… kita. Kita, manusia.

Serikat yang lebih sempurna? Sementara perusahaan-perusahaan besar melakukan apa saja yang mereka inginkan terhadap siapa saja yang mereka inginkan, dan orang-orang lain tinggal di bawah kolong jembatan atau terowongan kereta bawah tanah? Di mana adilnya? Anak-anak pernah tidur dengan perut lapar setiap malam sementara orang lain membayar 400 ribu untuk pergi ke salon memangkas rambut. Mendukung kesejahteraan umum? Di mana kesejahteraan umum dalam penambangan liar, pestisida beracun, limbah industri yang dibuang ke sungai-sungai, membunuh segalanya? Kedamaian domestic? Pernah tidur di hutan yang ditebang habis-habisan? Kalian akan mendengar suara gergaji mesin di dalam kepala selama seminggu. Berkah kemerdekaan? Ya, aku menggunakan berkah kemerdekaan, kemerdekaan untuk bicara, untuk memberitahu kalian, yang membuat undang-undang, bahwa tanah yang kita pijak sekarang, rumah yang kalian tinggali, anak-anak yang kalian antar tidur setiap malam, berada di ambang bahaya kehancuran.

Setiap menit dalam setiap hari, mobil-mobil memuntahkan gas pembuangan. Pabrik-pabrik memuntahkan racun ke udara, tanah, dan air. Kita memusnahkan jutaan kilometer persegi hutan, hutan hujan, dan padang rumput, yang artinya berton-ton humus terbuang begitu saja. Yang artinya musnahlah kehidupan hewan dan tanaman, meningkatnya kebakaran, banjir, dan kehancuran kawasan pesisir. Hanya karena benda-benda yang dibuat, diciptakan manusia, kita membuat temperature atmosfer meningkat. Yah, kita hanya punya satu atmosfer! Apa rencana kalian jika atmosfer rusak? Bisakah kita semua menahan napas sampai ada atmosfer baru?

Masalahnya ada disini, sekarang. Telah terjadi cuaca ekstrem yang memecahkan rekor di seluruh dunia–tornado, badai, topan, kekeringan, kebakaran hutan, tsunami, gempa bumi. Kita membuat planet ini panas, dan es-es di planet ini mencair. Kalau lima puluh persen saja es di bumi ini mencair, tak terhitung berapa sungai besa dan kecil yang akan meluap kemudian mongering, membunuh ratusan ribu manusia akibat penyakit dan kelaparan. Permukaan akan naik dari satu sampai mungkin enam meter. Berapa banyak tempat berlibur kalian yang akan berada di bawah air? Mau lihat Menara Eiffel pakai kano? Apakah ada di antara kalian yang memiliki rumah peristirahatan di pantai? Ucapkan selamat tinggal. Dan bukan dua ratus tahun dari sekarang. Tidak lama lagi. Mungkin dalam kehidupan kalian ini.

Kita tidak bisa menhapus bencana yang sudah terjadi, bahkan jika kita semua bergabung dan melakukan apa pun yang kita bisa, yang, akui saja, tidak akan kita lakukan. Sebagian kecil dari kita akan melakukan sesuatu, dan orang lain akan mengabaikan masalah ini serta berharap mereka sudah mati sebelum keadaan jadi benar-benar buruk. Tapi ada hal-hal yang bisa kita lakukan yang setidaknya bisa membantu.

Secara umum, kita perlu lebih memperhatikan yang kita lakukan, apa yang kita beli, dari siapa kita membelinya. Gunakan lampu neon yang irit. Jika semua rumah mengganti satu saja bohlam biasa dengan neon irit, hasilnya akan seperti membuang jutaan kendaraan dari jalan. Maksudku, apa susahnya sih? Aku bisa menghitungnya, padahal aku bahkan hanya anak biasa-biasa saja di sekolah.

Cari sumber energi baru. Kincir angin, kincir air, tenaga matahari–setiap tahun perusahaan-perusahaan membayar biaya hukum milyaran rupiah agar tidak didenda karena menyebabkan polusi. Bagaimana kalau mereka mengalokasikan sekian persen dari uang tersebut demi menemukan alternatif sumber energi yang lebih baik?

Kenapa kita tidak bisa jadi progresif, menunjukkan pada seluruh dunia bagaimana harus bertindak untuk memperbaiki semuanya? Kenapa kita, rakyat, tidak bisa lebih menceburkan diri dan mendorong melalui undang-undang agar bisa membantu membersihkan udara, tanah, dan air kita? Kenapa kita tidak bisa menalihkan dana pemerintahan dari hal-hal konyol seperti perang dan menggunakannya untuk program-program yang bisa mengembangkan sumber bahan bakar yang lebih baik?

Aku hanya anak kecil, dan tidak terlalu pintar. Tapi jika aku memikirkan semua ini, kenapa kalian tidak? Apakah kalian mau menunggu sampai air berkecipak di kaki kalian?


0 komentar:

Posting Komentar

 
;