Aku sudah melihat banyak hal di bumi satu-satunya yang kita miliki ini. Begitu banyak hal indah menakjubkan di dalamnya. Air terjun dan pegunungan, kolam termal yang dikelilingi es dan salju sejauh mata memandang. Pantai-pantai cantik dengan pasir seputih gula. Padang-padang rumput penuh bunga liar. Tempat-tempat laut memecah ombak di dinding tebing, seperti yang terjadi selama ratusan ribu tahun.
Aku
juga pernah melihat kota beton yang hampir tidak punya petak hijau. Dan
sungai-sungai yang permukaannya berpelangi indah tapi berasal dari
lapisan tumpahan minyak di hulu. Baru-baru ini, ada yang mengalami gempa
dan tsunami terburuk yang pernah dicatat sejarah. Menjadi jauh lebih
buruk karena perubahan iklim yang besar di sseluruh dunia yang
diakibatkan oleh… kita. Kita, manusia.
Serikat
yang lebih sempurna? Sementara perusahaan-perusahaan besar melakukan
apa saja yang mereka inginkan terhadap siapa saja yang mereka inginkan,
dan orang-orang lain tinggal di bawah kolong jembatan atau terowongan
kereta bawah tanah? Di mana adilnya? Anak-anak pernah tidur dengan perut
lapar setiap malam sementara orang lain membayar 400 ribu untuk pergi
ke salon memangkas rambut. Mendukung kesejahteraan umum? Di mana
kesejahteraan umum dalam penambangan liar, pestisida beracun, limbah
industri yang dibuang ke sungai-sungai, membunuh segalanya? Kedamaian
domestic? Pernah tidur di hutan yang ditebang habis-habisan? Kalian akan
mendengar suara gergaji mesin di dalam kepala selama seminggu. Berkah
kemerdekaan? Ya, aku menggunakan berkah kemerdekaan, kemerdekaan untuk
bicara, untuk memberitahu kalian, yang membuat undang-undang, bahwa
tanah yang kita pijak sekarang, rumah yang kalian tinggali, anak-anak
yang kalian antar tidur setiap malam, berada di ambang bahaya
kehancuran.
Setiap
menit dalam setiap hari, mobil-mobil memuntahkan gas pembuangan.
Pabrik-pabrik memuntahkan racun ke udara, tanah, dan air. Kita
memusnahkan jutaan kilometer persegi hutan, hutan hujan, dan padang
rumput, yang artinya berton-ton humus terbuang begitu saja. Yang artinya
musnahlah kehidupan hewan dan tanaman, meningkatnya kebakaran, banjir,
dan kehancuran kawasan pesisir. Hanya karena benda-benda yang dibuat,
diciptakan manusia, kita membuat temperature atmosfer meningkat. Yah,
kita hanya punya satu atmosfer! Apa rencana kalian jika atmosfer rusak?
Bisakah kita semua menahan napas sampai ada atmosfer baru?
Masalahnya
ada disini, sekarang. Telah terjadi cuaca ekstrem yang memecahkan rekor
di seluruh dunia–tornado, badai, topan, kekeringan, kebakaran hutan,
tsunami, gempa bumi. Kita membuat planet ini panas, dan es-es di planet
ini mencair. Kalau lima puluh persen saja es di bumi ini mencair, tak
terhitung berapa sungai besa dan kecil yang akan meluap kemudian
mongering, membunuh ratusan ribu manusia akibat penyakit dan kelaparan.
Permukaan akan naik dari satu sampai mungkin enam meter. Berapa banyak
tempat berlibur kalian yang akan berada di bawah air? Mau lihat Menara
Eiffel pakai kano? Apakah ada di antara kalian yang memiliki rumah
peristirahatan di pantai? Ucapkan selamat tinggal. Dan bukan dua ratus
tahun dari sekarang. Tidak lama lagi. Mungkin dalam kehidupan kalian
ini.
Kita
tidak bisa menhapus bencana yang sudah terjadi, bahkan jika kita semua
bergabung dan melakukan apa pun yang kita bisa, yang, akui saja, tidak
akan kita lakukan. Sebagian kecil dari kita akan melakukan sesuatu, dan
orang lain akan mengabaikan masalah ini serta berharap mereka sudah mati
sebelum keadaan jadi benar-benar buruk. Tapi ada hal-hal yang bisa kita
lakukan yang setidaknya bisa membantu.
Secara
umum, kita perlu lebih memperhatikan yang kita lakukan, apa yang kita
beli, dari siapa kita membelinya. Gunakan lampu neon yang irit. Jika
semua rumah mengganti satu saja bohlam biasa dengan neon irit, hasilnya
akan seperti membuang jutaan kendaraan dari jalan. Maksudku, apa
susahnya sih? Aku bisa menghitungnya, padahal aku bahkan hanya anak
biasa-biasa saja di sekolah.
Cari
sumber energi baru. Kincir angin, kincir air, tenaga matahari–setiap
tahun perusahaan-perusahaan membayar biaya hukum milyaran rupiah agar
tidak didenda karena menyebabkan polusi. Bagaimana kalau mereka
mengalokasikan sekian persen dari uang tersebut demi menemukan
alternatif sumber energi yang lebih baik?
Kenapa
kita tidak bisa jadi progresif, menunjukkan pada seluruh dunia
bagaimana harus bertindak untuk memperbaiki semuanya? Kenapa kita,
rakyat, tidak bisa lebih menceburkan diri dan mendorong melalui
undang-undang agar bisa membantu membersihkan udara, tanah, dan air
kita? Kenapa kita tidak bisa menalihkan dana pemerintahan dari hal-hal
konyol seperti perang dan menggunakannya untuk program-program yang bisa
mengembangkan sumber bahan bakar yang lebih baik?
Aku
hanya anak kecil, dan tidak terlalu pintar. Tapi jika aku memikirkan
semua ini, kenapa kalian tidak? Apakah kalian mau menunggu sampai air
berkecipak di kaki kalian?
0 komentar:
Posting Komentar